TIPS MUDAH MENJEMPUT JODOH

07 December 2017 - Kategori Blog

#jualsouvenirnikah

Allah berfirman dalam surah Ar-Rum ayat 21:

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Dari ayat tersebut, Allah menjadikan di antara fitrah dalam diri manusia adalah saling menyukai. Hal inilah yang menjadikan lahirnya dalam diri seseorang rasa tertarik, perhatian, dan cinta kasih pada lawan jenisnya.

Pada zaman sekarang, jatuh cinta dan jodoh adalah sesuatu yang berkaitan. Ada yang mengatakan, “Jatuh cintalah terlebih dahulu, agar kamu mengetahui ia jodohmu atau bukan.”Ada lainnya yang mengatakan, “Jangan mudah jatuh cinta, belum tentu ia jodohmu.” Jodoh adalah permasalahan yang sering kali membuat orang lain mengalami dilematis yang berkepanjangan. Tidak sedikit orang yang mengalami kegundahan hanya masalah jodoh, dan berakibat pada aktivitas mereka.

Ada yang dijodohkan, ada pula yang tidak kunjung datang jodohnya. Ada yang baru berkenalan kemudian mereka menikah. Kadang pula, ada dua orang saling mencintai dan berjanji hidup semati, ketika salah satunya mati maka tidak ada pilihan selain mencari pengganti. Sebagian dari anak muda ada yang dekat dengan seseorang, merasa sudah nyaman dengannya, tetapi ia menikah dengan perempuan lain. Itulah jodoh, di mana seseorang tidak akan mengetahuinya dengan siapa ia akan melabuhkan hatinya, dengan siapa ia akan menyempurnakan setengah perjalanan agamanya, dan dengan siapa ia akan menggapai surga-Nya serta menapaki sunah Nabi-Nya.

Permasalahan jodoh dalam Islam diatur indah dalam syariatnya. Hal ini  menjelaskan kepada setiap pemuda agar tidak sembarangan dalam memilih pasangan, terlebih lagi jangan sampai timbul rasa penyesalan yang dirasakan dalam berkeluarga akibat salah memilih jodoh. Rasulullah telah berpesan untuk setiap pemuda:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama, niscaya engkau beruntung.” (HR Bukhari)

Berikut ini beberapa tips dan cara yang bisa dilakukan oleh seseorang agar jodoh yang ia idamkan segera dimudahkan oleh Allah. Terlebih lagi jodoh yang dimaksud adalah jodoh yang mampu mengantarkannya menggapai surga-Nya dan menambah rasa cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dekati Sang Pemilik Hati

Kita sering mendengar dan bahkan dengan sadar mengetahuinya bahwa jodoh itu di tangan Allah. Ada yang lain mengatakan, “Sebelum mendekati manusia, dekati dulu Sang Pencipta Manusia.” Ataupun nasihat-nasihat yang serupa. Nasihat seperti itu sering kali kita sepelekan, atau kita anggap ibarat masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri dan sering kita lalaikan.

Sedikit dari kita yang mengetahui jika ingin disegerakan jodohnya, hendaknya ia mendekatkan diri kepada Allah. Kita sering menginginkan jodoh yang baik, tapi kita lupa Sang Pemberi Jodoh. Kita ingin jodoh dengan kriteria ini dan itu, tapi kita melalaikan hal-hal yang Allah cintai. Kita ingin jodoh kita cepat, tapi kita enggan memenuhi panggilan Allah saat shalat. Namun setelah apa yang kita inginkan tercapai, kita lupa kepada Allah. Sifat seperti ini pastilah ada dalam diri kita sebagai hamba-Nya, karena kita diciptakan dalam keadaan keluh kesah.

Sertakanlah Allah dalam ikhtiar kita menjemput jodoh, kita butuh bantuan dari Allah karena tidak ada yang mustahil jika Allah telah berkehendak. Kita dekati Allah sebelum kita dekati makhluk-Nya, kita bersimpu dalam doa, terus berdoa kepada-Nya untuk memohon rezeki jodoh yang baik, dan kita imbangi dengan amalan-amalan sunah lainnya. Insya Allah, kita akan dimudahkan dalam urusan jodoh.

 “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah: 186)

Agar doa lebih terkabul berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa setiap doa kita akan dikabulkan oleh Allah. Perhatikan adab-adab berdoa, berdoalah sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

“Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqan: 74).

 

Mempersiapkan Diri

Ada seseorang yang ditanya salah satu sahabatnya “Eh, kok kamu belum nikah sih?” Orang itu menjawab, “Aku belum siap.” Jawaban yang diucapkan orang itu sering kali kita dengar atau bahkan justru kita sendiri yang mengatakan hal itu. Yang menjadi pertanyaannya adalah apa itu kesiapan atau siap yang seperti apa yang mampu membuat seorang pemuda untuk melangkahkan kakinya menuju pernikahan.

Banyak orang yang mengartikan kesiapan tersebut berkaitan dengan harta, kesimpulan seperti ini tidaklah salah, akan tetapi kurang benar. Kalau pun kesiapan diri yang dimaksud ini adalah selalu berkaitan dengan harta, berapa banyak orang yang telah siap secara materi tapi mereka enggan menuju gerbang pernikahan, bahkan menggunakan harta untuk memilih jalan pintas yakni berpacaran.

Mempersiapkan diri dalam ikhtiar menjemput jodoh lebih merujuk ke memantaskan diri. Memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bukan berarti mempersiapkan materi dan lainnya bukan termasuk perkara yang tidak penting. Mempersiapkan materi memang penting, akan tetapi itu bukanlah hal yang utama. Lebih dari materi yang harus dipersiapkan adalah memantaskan diri, baik dari segi mental maupun dari segi ilmu.

Seseorang yang berniat menjemput jodoh mau tidak mau ia harus belajar ilmu-ilmu tentang pernikahan, bagaimana cara ia memperlakukan wanita, menjadi pemimpin dalam keluarga, kesiapan diri dalam menerima kekurangan pasangan, maupun adab-adab dalam berumah tangga. Hal inilah yang sering dilupakan oleh sebagian orang karena mereka lebih mempersiapkan diri dari segi materi. Maka tidak heran jika banyak rumah tangga yang seharusnya mampu dipertahankan akhirnya harus berakhir dengan perceraian.

Jika kita menginginkan jodoh yang baik, saleh atau salehah, maka sudah seharusnya kita sibukkan diri dengan memperbaiki ibadah, menundukkan padangan, maupun sibuk dalam mengurusi agama Allah. Cukuplah firman Allah kita jadikan motivasi dalam memantaskan diri agar Allah memepercepat urusan jodoh kita dan menyiapkan jodoh sesuai dengan diri kita.

 “Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (An-Nur: 26)

Awali Dengan Niat

Langkah selanjutnya agar jodoh kita segera menghampiri adalah niat. Jangan pernah menyepelekan niat yang terbesit dalam hati. Berapa banyak orang yang sudah siap secara materi, ilmu, akan tetapi jodohnya tidak kunjung datang. Apa yang salah dari orang tersebut, sedangkan orang tersebut telah siap secara ilmu, materi, mental dan persiapan yang lainnya. Kemungkinan niat dari dalam diri orang tersebut masih kurang.

Bisa jadi orang tersebut berniat menikah dikarenakan teman-temannya sudah menikah, bisa jadi pula ia berniat karena hal lain, maka tidak menutup kemungkinan Allah menunda jodoh seseorang sampai orang tersebut dalam hatinya berniat betul menikah karena Allah, menikah karena mengikuti sunah Rasul, dan menikah untuk membentengi diri dari perbuatan zina.

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR Bukhari)

 

Membuat Keputusan

Keputusan di sini adalah pilihan tentang kriteria pasangan. Tidak mengapa jika kita menentukan kriteria pasangan kita nanti, karena fitrah manusia pastilah mencari pasangan yang sempurna. Perlu diingat, dalam menentukan keputusan jangan membuat keputusan yang aneh-aneh, bahkan menuntut ini dan itu.

Terkadang salah satu penyebab yang menjadikan seseorang itu susah menjemput jodoh karena disebabkan kesalahan diri sendiri. Seseorang terlalu membatasi kriteria yang harus dimiliki calon pasangannya, misalnya berwajah tampan mempesona, cantik dan putih wajahnya, berbadan tinggi putih, berharta dan mapan, bergelar atau status stratanya lebih tinggi, dan sebagainya. Kriterika seperti ini boleh-boleh saja dan tidaklah salah. Akan tetapi, jika hal itu dijadikan sebagai kriteria atau landasan dalam memilih jodoh maka kita sendirilah yang telah memperlambat jodoh kita.

Rasulullah telah memberitahukan kepada kita kriteria apa saja yang dijadikan pijakan dalam kita memilih pasangan hidup.

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama, niscaya engkau beruntung.” (HR Bukhari)

Hal itu juga berlaku bagi seorang muslimah ataupun wanita. Janganlah memiliki kriteria yang aneh-aneh kepada seseorang yang datang kepadamu. Kalaupun memang memiliki kriteria tertentu, hal itu dibolehkan dan jangan digunakan sebagai syarat utama dalam menentukan pasangan. Cukuplah agama sebagai dasar untuk memilih jodoh sebagaimana yang telah dianjurkan oleh nabi kita Muhammad Saw.

#jualsouvenirnikah

Bergaul Dengan Banyak Orang

Manusia bukanlah makhluk individu, akan tetapi makhluk sosial yang tetap membutuhkan orang lain dalam segala aspek. Pergaulan salah satu bukti manusia tidak bisa hidup sendiri. Mungkin banyak orang yang mempertanyakan hubungannya bergaul dengan orang banyak dengan menjemput jodoh di bagian mana? Atau pertanyaan yang sejenisnya misalnya apakah dengan bergaul jodoh kita cepat datang?

Jawaban yang paling simpel adalah jodoh tidaklah datang hanya dengan kita sekedar bergaul. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jodoh kita berada di antara lingkungan di mana kita bergaul, dan bisa pula datang dengan siapa kita berteman.

Bergaul dengan banyak orang bukan berarti kita tanpa pandang bulu langsung bergaul begitu saja. Dalam Islam pergaulan diatur dengan detail di mana seorang lelaki dan perempuan tidak diperbolehkan berbaur, ada beberapa adab-adab yang harus terpenuhi. Salah satunya bergaullah dengan orang baik dan di lingkungan baik. Bertemanlah dengan siapa pun, dan bersahabatlah dengan orang yang selalu mengingatkanmu dalam kebaikan.

Jika kita menginginkan jodoh yang baik, ia akan mudah ditemukan dalam proses pergaulan yang baik. Jangan menginginkan dan mencari kriteria jodoh yang baik, jika pergaulan kita jauh dari kata baik atau pergaulan yang melanggar syariat Allah. Maka ikhtiar selanjutnya agar jodoh segera menghampiri kita adalah perbanyaklah bergaul dengan orang baik dan di lingkungan baik.

Meminta Bantuan Orang Lain

Langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan dalam ikhtiar menjemput jodoh adalah meminta bantuan orang lain. Banyak orang yang tidak mengetahui proses ini dan mengganggap meminta bantuan orang lain merupakan sesuatu yang memalukan serta aib. Justru cara seperti inilah yang menjadikan sebab mudahnya jalan kita dalam menjemput jodoh.

Kita sering melihat acara-acara tv di mana sebuah acara mempertemukan seseorang yang susah mencari jodoh dan akhirnya mereka berjodoh. Anehnya, kita mengganggap hal itu biasa dan kita sendiri yang enggan bahkan malu meminta pertolongan orang lain dalam masalah jodoh.

Tidak ada salahnya jika kita meminta bantuan orang lain untuk mencarikan jodoh. Tentunya orang yang kita mintai tolong haruslah orang baik, misalnya guru ngaji kita, ustadz, ustadzah kita, dan pastinya mereka akan mencarikan jodoh yang baik buat kita serta mengarahkan kita ke proses ta’aruf. Ataupun bisa melalui lembaga-lembaga islami lainnya yang menyediakan proses ta’aruf untuk ikhwan dan akhwat.

Menyatakan Secara Langsung

Ketertarikan seseorang dengan lawan jenis entah itu lelaki kepada perempuan ataupun sebaliknya akan selalu muncul dalam diri seseorang baik kepada orang yang sudah dikenalnya maupun hanya tatapan sepintas. Terlebih lagi kepada seseorang yang sudah dikenal. Misalnya kita memiliki teman perempuan atau lelaki yang kita kenal ketika kuliah. Kita merasa cocok dengannya, kita tahu asal usulnya, kegiatan kesehariannya, dan kita merasa tertarik dengannya. Tidak ada salahnya jika kita menyatakan keinginan kita untuk menikahinya.

Menyatakan secara langsung kepada seseorang yang kita sukai, bukanlah sesuatu yang memalukan. Justru cara ini mampu mempermudah kita dalam menjemput jodoh. Tentunya akan lebih baik menyatakan langsung kepada orang tuanya. Renungkanlah, komunikasi yang kita lakukan dengan seseorang yang kita sukai akan jauh lebih indah jika ia telah halal bagi kita, dan kita halal baginya. Kita bisa dengan bebas berkomunikasi dengannya, mengajaknya pergi ke mana saja, hal-hal yang dulunya tidak bernilai ibadah, misalnya bercanda dan sebagainya, kini berubah menjadi nilai ibadah yang indah yakni berkeluarga.

Never Give Up And Positive Thinking to Allah

Dalam ikhtiar menjemput jodoh pasti ada kalanya kita akan merasa bosan atau mungkin lelah sebab  segala amalan telah kita tempuh namun si jodoh tidak kunjung datang. Pada saat ini, jangan biarkan hati kita terbisiki oleh setan atau hati kita mencoba untuk berprasangka buruk kepada Allah.

Jangan pernah menyerah terlebih lagi dalam rahmat Allah. Kalau pun si jodoh belum kunjung datang, bisa jadi itu adalah kode dari Allah untuk evaluasi diri. Mungkin selama ini ikhtiar kita belum maksimal, bisa jadi pula kita perlu melihat kembali niat awal kita mencari pendamping hidup. Sudah benarkah atau niat itu berbelok di tengah jalan. Sudah sungguh-sungguhkah atau masih setengah. Dan selalu ingat, ketika Allah menciptkan hamba-Nya, pasti Dia juga telah menciptakan pasangan terbaik untuk hamba-Nya. Never give up and positive thinking to Allah. Terus berprasangka baik kepada Allah dan jangan menyerah dari rahmat-Nya.

Jika jodoh yang kita inginkan ibarat mutiara di tengah lautan, tentunya butuh usaha yang lebih dalam menyelam untuk mendapatkan mutiara terindah. Jika kita menginginkan jodoh yang terbaik dan istimewa, pastinya membutuhkan proses yang lama. Ada orang bijak mengatakan, “Jodoh tidaklah ke mana-mana, di waktu yang tepat ia akan bertamu dengan sendirinya.”

#jualsouvenirnikah

 

www.penerbitpqs.com

(0271) 726603

 

 
Chat via Whatsapp